Senin, 31 Januari 2011

My First

Akhirnya ada waktu juga bikin "BLOG" , dulu sih sewaktu SMA aku udah punya blog tapi entah ada penyakit apa yang menyerang otakku sehingga aku lupa email beserta paswordnya (salah satu kebodohanku yang masih bisa termaafkan, setidaknya oleh diriku sendiri). MY Bedtime Stories, pilihan judul ini bermaksud, agar semua cerita dan hal-hal yang aku share di sini bisa menjadi cerita yang menarik untuk aku ceritakan untuk anak-anakku nanti.

Sejujurnya aku masih bingung mau nge-post apa di blogku yang kedua ini, setelah yang pertama berhasil hangus tak tampak, dan terlupakan. Karena posisiku nulis ini berada di ruang tamu rumah orang tuaku, terlintas di fikiranku untuk menceritakan bagaimana batu bata yang ada di rumah ini dibuat oleh pabriknya. Tapi, setelah berulangkali aku mengetik dan menghapusnya kembali, dikarenakan aku nggak tau apa-apa masalah batu bata. Oke, aku kembali berfikir, karena di ruang tamuku ada foto Abah & Mama (begitu aku memanggil kedua orangtuaku) saat Abah wisudah, saya putuskan untuk menulis tentang keluargaku. Itung-itung sekalian memperknalkan diri.

Aku lahir 19 tahun silam, di mana bulan Maret menjadi bulan yang ke-3 di urutan kalender. Dan kebetulan 19 tahun yang lalu itu tahun 1991. Lahir dari rahim seorang wanita yang selalu ku panggil Mama, dan pembayaran tagihan rumah sakit oleh seorang pria yang ku panggil Abah. Dan idungku di "ulik-ulik" oleh seorang laki-laki yang sering aku panggil Mas Rizza, dia kakak laki-lakiku. Dan saat aku berada di kelas 2 SMP lahirlah seorang anak kecil laki-laki yang memanggiku Mbak, dia adalah adik laki-lakiku bernama Zacky. Aku dilahirkan dan diberi nama    FAUZIYA ARDILLA kata Ardilla diperolah dari nama penyanyi NIKE ARDILLA Mama suka banget sama penyanyi itu, berharap saat dewasa nanti aku bisa sukses sepertinya, namun anggapan dan impian itu seketika sirna saat penyanyi Nike Ardilla tersebut meninggal dalam keadaan mabuk!! Mama sedikit menyesal memberiku nama Ardilla. Dan ingin mengganti namaku menjadi Siti Fauziya, namun hal itu berhasil digagalkan oleh Abah, Abah nggak mau nanti terjadi apa-apa dengan Siti Nurhalizah.

Nah ini aku sewaktu kecil, dilihat dari foto ini aku curiga Mama dulu jual bakpau dan iseng nempelin dagangannya di pipiku.



Kehidupanku normal-normal saja untuk ukuranku sih, masa kecil masa yang indah, masa di mana saya berteman dengan anak yang bernama indah, bukan, bukan itu maksudku. masa kecil sering aku habiskan dengan bermain-bermain dan bermain. Tapi permainan yang kadang kurang aman untuk anak kecil. Lupa berapa kali aku harus kejegur got atau selokan, gara-gara bisa naik sepeda tapi belom bisa ngerem, atau iseng duduk di deket selokan, terus digodain tetanggaku, dan aku kaget, jadi deh aku kejegur got. Sewaktu kecil, aku sering diajak Abah ke tempat kerjanya, karena di rumah nggak ada yang jagain. Karena kebetulan Abah kerja di bandara, aku seneng banget setiap Abah ngajak aku ke tempat kerjanya, karena bisa liat pesawat. Jaman dulu, yang namanya liat pesawat udah kayak liat emas di jidat orang deh kagumnya nggak ketulungan. Agar aku nggak merepotkan Abah saat bekerja, aku selalu berada di ruang kerjanya, dan kebetulan di ruang kerja Abah ada seperangkat mesin Fotocopy, aku selalu penasaran dan aku mencobanya. Alhasil aku mengcopy wajahku sendiri di mesin fotocopy itu dan aku bangga waktu itu karena punya foto yang bisa aku cetak sendiri, namun seiiring dengan berjalannya waktu dan perkrmbangan yang ada di otakku, hal itu sangat BODOH!. 

Oke, biasanya kalau udah ceritain kebodohan pasti ada kepintaran, semacam habis gelap terbitlah terang. Setelah sekitar 5 menit aku mikir, ternyata BELOM ADA kepintaran atau keahlian yang aku punya, Abah dengan daya intelektualnya yang lumayan serta keahlihan di bidang CARGO tak lantas menurun kepadaku, Mama, dengan keahkihan menjahit, memasak, dan dalam mahir di bidang olahraga Voli tak ada satupun bakatnya yang menurun kepadaku. Dan, Mas Rizza dengan kesuksesannya sebagai pengusaha muda, tak membuatku menuruni bakatnya (mungkin anaknya kelak yang akan menuruni keahliannya). Mungkin keahlianku dalam bidang musik, bukan-bukan! RALAT!! Sewaktu SMP aku mengikuti les privat gitar, tapi entah kenapa guru pengajrku tiba-tiba berhenti dari profesinya (aku pasti turut andil dalam keptusan pak Didik). Sudahlah lupakan masalah keahlihan dan bakat, aku belom bisa menemukannya.