Selasa, 15 Maret 2011

Hari Pertama di Dua Puluhku

Huaaah hari rabu, untuk beberapa bulan kedepan aku akan sangat mencintai hari rabu, hari di mana aku libur kuliah yeaaaaahh!!! Maka dihari yang sangat menyenangkan buatku, maka hari ini akan aku tuliskan hal-hal yang membuatku bahagia akhir-akhir ini. Ini bukan kebahagiaan biasa, ini lebih dari sekedar bahagia yang biasa terucap (menurutku).
Berawal dari postku yang sebelumnya, yang berjudul “Keinginan Kecil di Akhir Sembilan Belasku” Tentang sebuah keinginan yang ingin aku dapatkan di ulang tahunku yang 20, dan ya sekarang aku sudah mengarungi umur 20 ku selama beberapa minggu, dan semua berjalan baik, bahkan sangat baik. Di pagi hari pada tanggal 6 maret 2011, seperti biasa banyak SMS dan BlackBerry messenger yang memenuhi hand phone, notification di twiiter, dan facebook memberi ucapan ulang tahun, dari teman kampus, teman rumah, teman SMP, teman SMA (jujur temen-temen SDku pada nggak punya FB), bagi semua orang hal ini pasti sebuah  kewajaran, bukannya mau sombong, tapi pasti sekarang ucapan saat ulang tahun mengalir deras via apapun entah SMS, YM, E-mail, Facebook, Twitter. Tapi satu hal, nggak ada yang telfon aku saat ulang tahunku (nasip belum punya pacar!!!!). Mengenai keinginanku untuk mendapat kue tart dan lilin untuk ulang tahunku, sudah ku pendam dalam-dalam, karena memang sulit untuk mendapatkan hal tersebut, saat aku bagun tidurpun Mama dan Abah tidak mengucapkan apapun padaku, ya itu memang sudah selalu aku rasakan di setiap hari ulang tahunku, dan hal itu menjadi kewajaran dan kebiasaan bagiku.

                Saat itu ya cuma tidur seharian, sambil nunggu Lely yang mau ke rumah pinjem buku, dan nggak di duga-duga, dia datang membawa kue tart kecil yang disembunyikan di dalam tasnya.. ah keinginanku terkabul di  awal 20 tahunku, nggak bisa berkata apa-apa kecuali TERIMAKASIH yang super banyak untuk lely :).

                Asal tau, Fani  dan Dina yang bisa dikatakan sahabat terdekatku nggak kunjung kasih ucapan buat aku, aku sih bukan orang yang haus ucapan selamat ulang tahun, tapi setidakknya aku ingin mendapatkan ucapan dari sahabatku, kalau Dina sih aku udah biasa, dia bukan tipe orang yang suka mengucapkan ulang tahun kepada orang lain. Tapi sumpah aku sedih sampai malam nggak ada ucapan dari Fani, bahkan kami nggak BBM-an, padahal setiap hari kami nggak pernah lost contact via BBM. Saat aku serius mengerjakan tugas-tugas di ruang tengah, tiba-tiba Fani, Dina dan Vita datang membawa kue beserta lilinnya. Ya Allah sumpah demi apapun yang ada di dunia ini, aku seneng bangeeet, aku bisa make a wish, aku bisa menupl lilin diatas kue tartku di umur 20 tahunku, aku mengulang memori 10 tahun yang lalu saat aku meniup kue ulang tahunku untuk yang pertama kalinya. Ingin sekali meneteskan air mata bahagia, tapi memang saat kami mengumpul ber-4 nggak aka nada kesempatan untuk diam, kami selalu bercerita dan tertawa terbahak-bahak. Dan mereka memberiku sandal gunung eiger yang selama ini aku idam-idamkan. Sunggu sempurna awal 20 tahunku.

BIG THANKS FOR MY SUPER BEST FRIENDS
you’re always be the reason for me to smile, laugh, and cry.
And you’re know what I need even I never told.


Sekuntum bunga mawar memang indah
namun jika bunga itu dirangkai dengan beberapa bunga mawar  yang lainnya hal itu tampak lebih indah.
Masing-masing orang memang mempunya keindahan masing-masing dalam dirinya, namun jika hal tersebut di gabungkan dengan yang lain dirangkai dengan persahabatan dan kasih sayang, maka akan terlihat lebih indah.. lebih indah.

Rabu, 09 Maret 2011

W - A - K - T - U

Waktu, ini tentang waktu. Susunan huruf yang terdiri dari lima huruf, berawal dengan huruf W dan berakhir dengan huruf U. Pernah terbayang mendiskripsikan waktu secara lengkap? Aku tidak pernah membayangkan hal itu, sulit menurutku.

Secara pribadi, waktu tidak bisa aku deskrpsikan secara rinci, apa waktu itu?
Aku beranggapan, waktu adalah hidup, hidup adalah waktu
Saat kamu hidup  saat itulah kamu mempunya waktu untuk melakukan apapun.
Seperti apa kualitas waktu yang kamu miliki, seindah apakah waktu yang kamu lewati  dan seperti apa waktu yang kamu punya?

Banyak kata-kata yang mengiringi kata waktu, waktu sholat, waktu berbuka puasa, waktu makan, dan waktu-waktu yang lainnya, dari beberapa contoh di atas waktu merupakan hal yang seharusnya dilakukan, waktu makan, kamu seharusnya makan, waktu sholat, waktu di mana kamu seharusnya sholat.

Waktu itu saat kamu seharusnya melakukan sesuatu, jika dianalogikan dari pernyataanku diatas, jika hidup adalah waktu waktu adalah hidup, maka selama hidupmu kamu harus melakukan sesuatu, agar  hidupmu menjadi ‘waktu’, waktu yang harusnya tepat.

Aku sangat ingat sekali saat guru ekonomi sewaktu SMA berkata.

“kalian jangan pernah sekalipun menunggu waktu, kalian harus membuat waktu menunggu kalian”

Guru ekonomi ku tidak memberi tahu apa maksud kata-kata yang dia ucapkan, namun aku memahami kata-kata tersebut seperti ini. Saat menunggu waktu, berarti kamu mempunyai waktu untuk menunggu, mempunyai waktu yang tersia-siakan untuk menunggu, tetapi saat kamu membuat waktu menunggu maka dengan secara otomatis waktu yang kamu punya  berhasil terlewat dengan maksimal, karena kamu sudah tidak ada waktu untuk menunggu waktu berikutnya.

Se-simple kata waktu itu bisa diucap, tapi tidak semudah itu waktu didapat, dan terlewat.

Lalu seperti apa waktu yang harusnya dilewati, seperti apa waktu yang harus didapat? Ini kembali kepada dirimu masing-masing, saat mejadikan waktu itu berharga bagi dirimu, jangan terlalu jauh memikirkan orang lain saat kamu tidak mengetahui dirimu. Buatlah didupmu atau waktumu seberharga mungkin bagimu, jika tidur sepanjang hari merupakan waktu yang berhaga untumu lakukannlah, jika itu berdampak negatif bagimu, maka rubahlah, dan belajarlah. Karena waktumu atau hidupmu akan lebih bijak saat kamu belajar. 

Senin, 07 Maret 2011

Aku bukan Human.

Rupanya kuliah Psikologi Humanistik berhasil meracuni otakku, sampain detik ini aku masih berpikir keras tentang apa makna dari "human" itu sendiri. Manusia ya, manusia itu memang arti dalam bahasa Indonesia. Pak Dosen bilang penjara di Indonesia adalah penjara paling kejam di dunia, karena tidak human, di mana tidak diperkenankan sorang suami yang menjadi narapidana melakukan hubungan suami istri dengan istrinya sendiri, padahal itu kebutuhan yang harus dipenuhi. Atau pemikiran yang tidak human saat orang tua menyuruh anaknya menyelesaikan kuliahnya sebelum bekerja, dengan kata lain orang tua mencabut "human" dari anaknya, padahal menurut Pak Dosen, bekerja itu sepanjang hidup, dan nggak terbatas. 

langsung otakku berputar dan bertanya
"Lapo ae kon zie 20 tahun?"
translate : ngapain saja kamu zie 20 tahun?

Memang, mungkin aku belum menemukan masa emasku. Masa dimana aku merasa sudah berada di titik tertinggi dalam pencapaian. Aku masih berada di masa besi yang saat aku hanya berdiam diri, maka aku akan menjadi berkarat dan berujung di pengumpul besi tua, dengan nilai jual yang nggak tinggi. Aku  melihat sekelilingku, aku dikelilingi dengan orang-orang yang hebat, juara ini dan itu, berkarya, berprestasi. Sedangkan aku? hobi saja aku nggak ada, bakat? apa bakatku? yang di umur 20 tahun ini aku belum menemukan apa bakatku sebenarnya. Aku gagal menjadi "human" setidaknya ini yang aku rasakan. Aku harus menimpa masa besiku dengan segenap tenaga dan keringat untuk menjadi emas menjadi "human"