Senin, 07 Maret 2011

Aku bukan Human.

Rupanya kuliah Psikologi Humanistik berhasil meracuni otakku, sampain detik ini aku masih berpikir keras tentang apa makna dari "human" itu sendiri. Manusia ya, manusia itu memang arti dalam bahasa Indonesia. Pak Dosen bilang penjara di Indonesia adalah penjara paling kejam di dunia, karena tidak human, di mana tidak diperkenankan sorang suami yang menjadi narapidana melakukan hubungan suami istri dengan istrinya sendiri, padahal itu kebutuhan yang harus dipenuhi. Atau pemikiran yang tidak human saat orang tua menyuruh anaknya menyelesaikan kuliahnya sebelum bekerja, dengan kata lain orang tua mencabut "human" dari anaknya, padahal menurut Pak Dosen, bekerja itu sepanjang hidup, dan nggak terbatas. 

langsung otakku berputar dan bertanya
"Lapo ae kon zie 20 tahun?"
translate : ngapain saja kamu zie 20 tahun?

Memang, mungkin aku belum menemukan masa emasku. Masa dimana aku merasa sudah berada di titik tertinggi dalam pencapaian. Aku masih berada di masa besi yang saat aku hanya berdiam diri, maka aku akan menjadi berkarat dan berujung di pengumpul besi tua, dengan nilai jual yang nggak tinggi. Aku  melihat sekelilingku, aku dikelilingi dengan orang-orang yang hebat, juara ini dan itu, berkarya, berprestasi. Sedangkan aku? hobi saja aku nggak ada, bakat? apa bakatku? yang di umur 20 tahun ini aku belum menemukan apa bakatku sebenarnya. Aku gagal menjadi "human" setidaknya ini yang aku rasakan. Aku harus menimpa masa besiku dengan segenap tenaga dan keringat untuk menjadi emas menjadi "human"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar