Kamis, 17 Februari 2011

Keinginan Kecil di Akhir Sembilan Belasku

17 Februari 2011, 17 hari kemudian sembilan belasku sudah berganti dua puluh. Umur yang tidak bisa dikatakan sebagai anak-anak awal dari sebuah dunia yang dapat disebut dewasa, dewasa dalam arti segala aspek kematangan, baik fisik maupun psikis. Di sisa-sisa sembilan belasku ini, aku menyimpan sebuah keinginan kecil yang entah kenapa aku merasa susah untuk mendapatkannya...

Bukan karena hal ini terlalu  besar bagi orang lain namum terlalu kecil buat aku, tapi aku yakin ini hanya keinginan kecil dari sorang perempuan yang akan menginjak umur kronologis dua puluh, di mana akan ada kata 'dewasa' yang mengikutinya, kekinginan yang mungkin bisa mudah didapatkan orang lain, namun tidak dengan aku.

Hari ini entah kenapa aku merasa sangat suntuk di rumah, aku putuskan untuk pergi keluar rumah cari suasana baru, dan McD menjadi pilihanku, aku duduk di pojok, sendiri dengan Milo no ice ukuran reguler, menikmati setiap teguk milo yang masuk ke dalam tenggorokannku. Kebetulan saat itu ada perayaan ulang tahun salah satu anak dari pasangan suami istri, tidak heran di sore itu banyak sekali anak-anak yang lalu lalang menggunakan topi terbuat dari kertas bertuliskan "HAPPY BIRTHDAY". Aku lihat setiap gerak gerik mereka sambil sesekali memaikan handphoneku. Tak lama karyawan McD dengan topi yang sama dengan yang dikenakan anak-anak memanggil anak-anak tersebut dan menyuruhnya memasuki ruangan kaca. Setelah mereka semua berkumpul dan duduk rapi karyawan menutup pintu ruangan yang penuh dengan kaca. Seketika tidak terdengar celoteh dan teriakan anak-anak tersebut, dan suasana kembali tenang. 

Dari jauh aku melihat, anak yang sedang ulang tahun itu meniup lilin di kue ulang tahunnya yang berukuran besar, dan Ibu anak tersebut mencium pipi buah hatinya, disusul Ayahnya. Pemandangan yang menyenangkan, semua tampak gembira dengan senyum lebar.

Ingatanku kebali saat aku berumur 10 tahun yang lalu, pemandangan ini hampir sama dengan saat ulang tahunku yang ke-10, di mana terdapat kue ulang tahun yang besar, dengan gambar dan bentuk yang aku inginkan, kado-kado yang banyak, baju yang bagus yang Mama belikan spesial untuk hari ulang tahunku yang ke-10, dan teman-teman yang di depanku begitu banyak, dan aku senang sekali saat itu, itu pertama kalinya ulang tahunku di rayakan. Aku meniup lilin, memotong kue, kalau menurutku hal itu sangat menyenangkan. Mama mencium pipiku begitu juga dengan Abah.

Tapi hal itu nggak pernah aku rasakan lagi saat itu, sampai umurku 19 tahun ini aku hanya sekali meniup lilin di atas kue ulang tahunku. Mama Abah, bukan orang yang suka merayakan peringatan kelahiran, Mama bilang "doa itu lebih dari cukup" aku paham sekali maksud Mama tentang hal itu, di mana bukan tiup lilin lah hal yang paling penting di saat kamu berulang tahun, tapi doa yang kamu dan semua orang panjatkan untumu saat kamu mengarungi umur barumu. Bahkan kedua orang tuaku hanya memberiku ucapan selamat ulang tahun sekali dalam hidupku saat aku berulang tahun ke 10 yang lalu. Tapi, bukan bearti Beliau nggak inget, aku yakin sangat ingat hari ualang tahunku, dan aku percaya, sudah ada doa untukku di sela sela sujud saat Beliau sholat. Mungkin itu yang lebih aku butuhkan, maka dari itu, aku merasa sebuah perayaan kecil di rumah mungkin hal yang akan sulit aku dapatkan.

Tapi nggak menutup kemungkinan seubuah keinginan itu dapat timbul sekuat kuatnya..
Dan keinginanku saat kau memasukki uamurku yang ke-20, aku ingin suasana yang aku dapatkan di ulang tahunku yang ke-10 kembali terulang, kembali kulakukan. Aku ingin sekali saat umurku genap menginjak 20 tahun, aku menium lilin diatas kue ulang tahunku.


Aku pengen meniup lilin saat ulang tahunku nanti, aku nggak pengen kado yang mahal, kado yang banyak, karena hanya ini keinginanku.Meniupnya sambil aku mengucapkan semua keingananku yang ingin terwujud di umur baruku.


Jika sebuah kue yang sebesar itu terlalu mewah untukku, kue sekecil inipun tak apa bagiku. Aku ingin mengulang 10 tahun yang lalu.


Dan jika sebuah kue kecil dengan lilin, masih terlalu mewah untukku, aku ingin tetap menium lilin yang sedang menyala, sambil ku ucap dalam hati permintaan-permintaan untuk kehidupanku yang lebih baik.

Namun, jika sebuah kue ulang tahun dengan lilin di atasnya tidak aku dapatkan di ulang tahunku yang ke 20 nanti, aku masih ingin dan berharap tetap ada: 


Ciuman hangat dari semua teman, dan orang terdekatku dengan biskan kata "selamat ulang tahun" beserta doa-doa yang selalu terpanjat di setiap detak jantungnya.


Dan dekap dan pelukan hangat seorang sahabat yang selalu menanngkan.. yang akan selalu aku dapatkan seumur hidupku.. 

Mungkin hal ini sebagian kecil kenginan-keinganku di sembikan belasku, harapan dari segala keingnan adalah terkabulnya keinginan tersebut :)

gambar-gambar aku dapeti dari :

4 komentar:

  1. iki to blogmu ji

    titip link yo :D

    http://panduaji.net
    http://universitaskehidupan.tk
    http://ndundupan.blogspot.com
    http://lifeuniversity.tk

    BalasHapus
  2. Baru baca aku :D

    Selamat ulang tahun ji, jadi ingat saat ulang tahunmu yang ke berapa ya itu, saat makan-makan di Kampung Steak di SMA Komplek. Kapan ya kejadian itu bisa terulang lagi :D?

    btw, tulisanmu uda bagus gitu. keep writing :)

    BalasHapus
  3. ahaha makasih wir
    wah kita memang selalu bertemu di dunia maya :D

    BalasHapus
  4. ketemu neng dunia nyata pas awakmu nraktir aku wae koyo bien :p

    BalasHapus